Minggu, 04 Oktober 2009

Perjalanan

Finally, pagi ini tetap berjalan seperti biasanya, dengan mata yang sedikit sembab bukan karena menangis semalaman tapi mungkin saja kurang tidur. Entah mengapa hal pertama yang teringat hanya sebuah cerita yang tak tau berawal dari mana dan selalu saja mengganggu pikiranku.
Mungkin saat itu kau sedang bersama yang lain atau tak akan pernah memikirkan seseorang yang jauh berada disini, tapi entah mengapa setiap tetesan air yang membasahiku tiap pagi, selalu saja bayangan itu bermain-main dikepalaku.

Aku tau kita tidak akan pernah berjalan di jalur yang sama lagi tapi entah mengapa jalan yang terlewati itu selalu saja membayangi pikiranku dan selalu berputar terus didalam kepalaku. Semuanya terjadi mungkin begitu cepat, saat itu aku ingin kita tetap berada dalam satu jalan yang sama, tapi saat itu juga kau harus memiliki tujuan lain dan berputar arah.

Mungkin aku merasa sendiri dikala itu. Sendiri berjalan di jalan yang sama saat kau tinggalkan. Perlahan terdapat suatu pencerahan yang semakin kuberjalan kedepan semakin hangat, apakah didepan terdapat sebuah simpangan baru yang akan menyelamatkan aku dari sebuah perjalanan melelahkan ini. Atau ini sebuah pertanda bahwa aku juga harus memiliki jalan yang lain dan tidak untuk memikirkan jalan yang seharusnya masih saja aku pertahankan!

Langit diluar masih terlihat mendung, aku berusaha menebak bahwa hari ini akan hujan seperti kamarin, tapi aku tidak berani untuk memastikan hal itu. Karena aku masih takut akan sesuatu yang diprediksi terlebih dahulu, kata orang tua dulu mungkin takut mendahului Tuhan. Hari ini bisa dikatakan hari yang tepat untuk aku bermalas-malasan dikamar, tidak ada jadwal kuliah dan tidak punya janji dengan teman untuk pergi keluar. Tapi, aku teringat akan sebuah tugas besar yang sedang aku hadapi.

Dengan cepat kubuka semua catatan pelajaranku dan berusaha mengerjakan final project yang sempat tertunda karena pikiran-pikiran itu. Dan lagi-lagi sial! Usaha yang cukup keras tak memberikan hasil yang baik!

Bayangan itu terus saja berpentas ria di atas pikiranku, bayangan itu terus memonopoli semua pikiranku. Aku terpaksa diam untuk sesaat dan berusaha untuk menenangkan kembali rasa amarahku.

Diluar langit masih saja gelap, membuat otak, dan hatiku menjadi tak sinkron! Sesegara mungkin aku menyelesaikan tugasku, dan lagi-lagi IM itu berbunyi dan menunjukan terdapat sebuah pesan masuk, dengan cepat aku membukanya. Entah itu sebuah perintah yang harus dikerjakan dengan cepat atau memang otak ini sedang tidak mau berpikir untuk sebuah final project?!

Pesan itu lagi! Aku makin tak mengerti apa yang harusnya aku lakukan, memberikan sebuah jawaban ya atau terus terdiam disini?

Pesan itu membuat aku benar-benar merasa tersentak.

“Ree, apakah kau akan terus berada di jalan yang sama sementara ada jalan lain yang akan memberikanmu sebuah kebaikan dan kehangatan?Ree, aku sudah terlalu sering mendengar perjalanan yang kau lakukan, kau merasa beku, kau merasa kedinginan, dan jalan yang kau lalui saat ini juga sudah semakin gelap. Kau sendiri yang berkata seperti itu padaku beberapa saat yang lalu. Apakah kau akan terus mempertahankan perjalananmu di jalan yang semakin gelap seorang diri? Tidakkah kau mau untuk aku ajak ke jalan yang lain yang bisa menghangatkanmu dan kita akan melaluinya bersama? –Fai-”

Suasana hatiku makin tak karuan, aku masih bingung dengan situasi. Bunyi petir diluar benar-benar membuatku merasa terhentak! Tanpa babibu lagi hujan turun dengan deras, dan semakin membuat hatiku menjadi merasa melow. Entah apa yang harus aku lakukan terhadap semuanya.

Aku berusaha keras untuk membuat semuanya menjadi selesai! Jalan yang kulalui bersama dia hanya cukup sampai disini, sekarang mulai mencari jalan baru yang bisa menghangatkan tubuhku, Fai benar! Apa salahnya, semuanya sudah ada dihadapan, apa aku harus tetap pura-pura tidak melihat kejalan yang lain untuk kesekian kalinya lagi? Sudahlah, jalan dingin ini cukup sampai disini. Aku juga sudah mulai merasa penat akan semuanya, dan benar, jika aku terus bertahan disini, semakin kedepan jalan yang akan kulalui akan semakin gelap dan sunyi, sementara di depanku terdapan jalan yang lain yang bisa kulalui bersama dan mungkin akan jauh lebih baik.
Segera kubalas pesan elektronik itu.
“Aku akan berusaha menemani perjalananmu sampai diakhir, dan aku harap perjalanan ini tidak akan pernah berakhir. Biarkan aku menjadi bagian perjalanan yang akan terus menemanimu sampai titik akhir dimana kebersamaan itu akan terus ada bersama kita. Dan tetaplah menjadi secercah cahaya yang mampu menerangi jalan dilorong ini serta memberikan kehangatan untuk tubuhku yang mulai beku kedinginan di lorang yang sempit.”
Message sent!
Aku barusan mengambil keputusan yang akan berpengaruh besar terhadap hidupku. Saat itu langit di Johor sudah mulai cerah, apakah ini pertanda bahwa keputusan yang kuambil sekarang adalah keputusna yang tepat untuk perjalanan hidupku selanjutnya?
Handphoneku berbunyi, terdapat pesan masuk disana.
“Ree, terimakasih atas jawaban itu, aku akan berusaha untuk menghangatkan perjalanan kita... :-) akhir pekan ini aku ada waktu kosong, bisakah kita bertemu di KennyRogersTebrau pukul 5 sore? Our Favorite place ;)”
Langsung ku balas pesan itu
“Okay, aku juga ada jam kosong akhir pekan ini. Ya! Kenny Rogeers pukul 5, kali ini aku mau pesen ayam yang gede! Hehe :P ”
Message sent! Aku mulai tersenyum sendiri, entah apa yang sedang aku rasakan, apakah ini sebuah awal perjalanan yang menyenangkan?! Hufp! Drama yang selalu bermain dikepalaku perlahan-lahan menghilang, dan mulai tergantikan dengan cerita yang selanjutnya yang akan jauh lebih indah.
Segera ku kerjakan final project ku, yang aku harapkan project ini selesai sebelum akhir pekan, saat aku bertemu dengan dia yang baru, aku tak memiliki pikiran yang banyak lagi. Kulihat langit Johor di luar, semakin terang. Yang aku harapkan semuanya bisa berjalan dengan baik.
Perjalanan yang panjang dan melelahkan itu cukup sampai disini dan biarlah menjadi sebuah kenangan akan masa silam yang terus akan kusimpan dalam sebuah memori yang terbaik.
Johor, Agustus 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar